Open Table

Program Lab & Pitching Forum di Indonesia dan Asia Tenggara semakin besar. Namun, persaingan antar filmmaker menjadi semakin ketat mengingat tiap platform menginginkan proyek-proyek terbaik. Open Table menjadi wadah lain dari In-Docs untuk memberikan konsultasi pada filmmaker dokumenter yang belum pernah mengikuti lab maupun forum. Penceritaan dan perspektif dalam proyek akan ditajamkan, penyusunan proposal hingga pitch juga akan ditempa. Harapannya, filmmakers baru dari Indonesia yang siap berkolaborasi secara internasional, akan terus muncul di lab maupun forum dokumenter ke depan.

Edisi pertama Open Table telah dilaksanakan pada 2021 dan diikuti oleh delapan proyek dokumenter yang berasal dari Aceh, Jakarta, Kupang, hingga Papua. Kedelapan proyek tersebut adalah:

  1. Choice for Choose (Vena Besta Klaudina)
  2. End of the Tunnel (Garry Christian & Clarissa Anastasia)
  3. Heli Onij (James Natbais, Yedi Letedara & Irwan Sebleku)
  4. Kembali ke Waropen (Yulika Anastasia Indrawati)
  5. Mahesa Sura (Daniel Gilrandi, Albertus Julianto & Karen Danissa)
  6. Nyawoung (Arziqi Mahlil)
  7. Prison Komedi (M. Ilham Murda)
  8. Pulang dari Den Haag (Armin Septiexan & Manuel Alberto Maia)

 

Proyek-proyek tersebut direkomendasikan oleh Aceh Documentary, Komunitas Film Kupang (KFK), Asia Doc, Rumata Artspace, dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN).

Perwakilan dari nama-nama organisasi di atas juga turut menjadi mentor: Amerta Kusuma (Asia Doc), Akbar Rafsanjani (Aceh Doc), Ari Dina Krestiawan (UMN), Bisma Santabudi (UMN), Obe Wida (In-Docs), Rachmat Mustamin (Rumata), dan Rafael Beding (Komunitas Film Kupang). Dalam 3 sesi pertemuan yang berselang dari April – Oktober 2021, 8 proyek juga dimentori oleh Mikael Opstrup selaku Development Advisor In-Docs.
 
Simak refleksi peserta OT21 selama mengikuti program.

Arziqi Mahlil, Aceh Documentary:
Mentor internasional membuka wawasan tentang aspek yang dibutuhkan saat pitching, dan mentor lokal menjembatani terealisasinya aspek tersebut berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka.”

Yedi Letedara, Komunitas Film Kupang:
Bagi filmmaker pemula seperti kami, Open Table memberi ruang untuk terus berproses dan berprogres, utamanya dalam pengembangan ide, serta memupuk kepercayaan diri kami sebagai pembuat film.”

Armin Septiexan, Skolmus Multimedia:
Open Table membantu kami dalam mengolah masukan dan kritik dari mentor lokal dan internasional untuk bisa diterjemahkan menjadi bahasa bertutur dokumenter.”

Apakah Anda juga ingin mempresentasikan proyek pertama Anda di forum internasional? Siapkan proyekmu sebaik-baiknya, dan tunggu edisi selanjutnya dari Open Table!

LIHAT SEPERTI APA LAB & FORUM KAMI:
Baru mulai membuat film? COBA IKUTI:
INGIN mengolah referensi? TENGOK: