School of Seeing
MENGANALISIS FILM DOKUMENTER
School of Seeing adalah lokakarya menganalisis film dokumenter terutama dari segi artistik dan sinematiknya. Program ini terbuka bagi semua kalangan, baik yang baru mau belajar dokumenter, filmmaker, pengajar, juru program, hingga kritikus.
Seperti Apa Isinya?
Peserta terpilih akan menonton, mengulas, dan mendiskusikan sejumlah film dokumenter berbagai negara dengan beragam bentuk dan topik. In-Docs mengkurasi film dokumenter dua edisi terakhir bersama Lisabona Rahman.
Peserta tidak sendirian dalam menganalisis film. Ada Teman Diskusi (mentor) yang menanggapi ulasan dan memoderasi diskusi. Isi diskusi berfokus pada hubungan tangakapan gagasan dan impresi yang ditangkap peserta dengan tata kamera atau teknik editing. Adrian Jonathan Pasaribu dan Anggraeni Widhiasih telah menjadi Teman Diskusi selama dua edisi terakhir.
Pembuat film berpengalaman juga hadir sebagai pembicara tamu. Mereka akan memberikan perspektif lain, seperti konsiderasi etis dan situasi produksi yang realistis yang mempengaruhi hasil akhir film. Sebastian Winkels, Dwi Nugraheni, Greg Arya, Mahardika Yuda, Aryo Danusiri, Amerta Kusuma, dan Aline Jusria adalah nama-nama yang telah hadir di dua edisi School of Seeing.
Lihat detail dua edisi yang telah berjalan di bawah ini.
Tonton juga video highlight School of Seeing 2021 ini untuk melihat suasana diskusinya!
Ingin mengadakan School of Seeing di komunitas Anda?
Lihat edisi sebelumnya:
FOKUS & BENTUK
Pada edisi 2018, fokus ada pada membahas film-film dokumenter yang membahas relasi manusia dengan ruang, fenomena, dan manusia lainnya.
Dari Juli hingga Desember 2018, peserta menonton dan mengulas 2 film dokumenter internasional per bulannya berdasarkan pertanyaan panduan dari Juru Program. Ulasan tersebut ditanggapi via teks oleh Teman Diskusi.
Khusus bulan Desember, peserta difasilitasi untuk menghadiri Festival Film Dokumenter di Yogyakarta untuk menonton dan mendiskusikan film-film di festival tersebut. Peserta yang memiliki proyek dokumenter berjalan juga mendapat kesempatan untuk mengkonsultasikan proyeknya dengan Teman Diskusi.
JURU PROGRAM
Lisabona Rahman, Sebastian Winkels
TEMAN DISKUSI
– Penanggap ulasan: Adrian Jonathan Pasaribu, Anggraeni Widhiasih
– Konsultan proyek: Dwi Nugraheni, Tommy Fahrizal, Greg Arya + Lisabona Rahman, Sebastian Winkels
– Pembicara tamu: Mahardika Yudha, Afrian Purnama
PESERTA
Dari 66 pendaftar, 40 peserta bertahan hingga menyelesaikan program. Mayoritas peserta berasal dari Pulau Jawa dan telah/sedang membuat film dokumenter pendek atau panjang.
Apa kata mereka?
“Menakjubkan. Seperti menulis sebuah buku, saya mengerti pembuatan dokumenter memerlukan perspektif dan misi yang jelas dari awal hingga akhir.” — Ahmad Qumaeni
“Saya dapat melihat film-film dokumenter yang selama ini membosankan dengan perspektif yang berbeda, terutama sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan referensi membuat film dokumenter saya sendiri.” — Ika Nurcahyani
“Walaupun saya masih awam dalam menonton film dokumenter, kurikulum yang disusun dapat membantu saya untuk menikmati dan memahami film dokumenter.” — Yosua Bangun Imantaka
“Saya merasa beruntung bisa memiliki pengalaman menonton dan merefleksikan film yang sudah ditonton melalui esai. Saya sudah lama tidak aktif di dokumenter. Namun, program ini mengembalikan gairah yang sudah lama hilang itu.” — Wahyu Riska Elsa Pratiwi
DOKUMENTASI
REKANAN/DUKUNGAN
FOKUS & BENTUK
In the 2021 edition, the focus was on discussing observational documentaries with a variety of camera approaches and focuses: for example following the protagonist, using silence, recording space, and combining with interviews.
Pada edisi 2021, fokus ada pada membahas film-film dokumenter observasional dengan pendekatan dan fokus kamera beragam: dari yang mengikuti protagonis, diam, merekam ruang, dan kombinasinya dengan wawancara. Film-film yang dibahas:
- Over the Limit (Marta Prus, 2017)
- Like the Other (Constantin Wulff, 2015)
- El Bulli (Gereon Wetzel, 2010)
- Please Vote for Me (Weijun Chen & Don Edkins, 2007)
- Meanwhile in Mamelodi (Benjamin Kahlmeyer, 2011)
Berlangsung dari April hingga Agustus 2021, peserta menonton dan mengulas 1 film dokumenter per 2 minggu berdasarkan pertanyaan panduan dari Juru Program. Ulasan tersebut ditanggapi via teks oleh Teman Diskusi. Setiap 2 film selesai, dilakukan sesi diskusi via daring dengan mengundang pembuat film Indonesia sebagai pembicara tamu.
JURU PROGRAM
Lisabona Rahman
TEMAN DISKUSI
– Penanggap ulasan: Adrian Jonathan Pasaribu, Anggraeni Widhiasih
– Pembicara tamu: Aryo Danusiri, Amerta Kusuma, Aline Jusria
PESERTA
Dari sebanyak 68 pendaftar, 20 peserta terpilih mengikuti program. Mayoritas peserta adalah filmmaker yang berasal dari luar Pulau Jawa, dengan profesi lainnya adalah mahasiswa, seniman, pengajar, dan umum.
Dokumentasi
REKANAN/DUKUNGAN
Kredit Video Highlight SOS 2021
Trailer film
Over the Limit (C) 2018 Film Movement
Like the Others (C) 2016 OneWorldRO
El Bulli: Cooking in Progress (C) 2011 kinolorber
Please Vote for Me (C) 2020 THE WHY
Meanwhile in Mamelodi (C) 2012 B. F.