Walau lebih dari 50 tahun berlalu, Oma Net tetap menjaga memori serta kebenaran atas hilangnya ayah dan saudara laki-lakinya di tahun 1965. Ia bertekad mewariskan kisah itu pada cucunya.
Walau lebih dari 50 tahun berlalu, Oma Net tetap menjaga memori serta kebenaran atas hilangnya ayah dan saudara laki-lakinya di tahun 1965. Ia bertekad mewariskan kisah itu pada cucunya.
Latar Belakang
Oma Net Markus (89) menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berdoa dan membaca Alkitab. Sebagai penyintas 1965, dia kecewa karena kesaksiannya ditulis tidak lengkap dalam laporan International People’s Tribunal (IPT) di Den Haag. Dia bertekad bahwa ceritanya yang selama ini menjadi suara yang dibisukan, harus dipahami dengan jelas, terutama oleh keluarganya. Hal ini membuatnya ingin mencari cara untuk menceritakan kisah tersebut kepada Mikael, salah satu cucunya.
Mikael sangat menyukai Bipang buatan Oma. Oleh karena itu, suatu sore, Oma memutuskan untuk mengajak Mikael makan Bipang yang dibuatnya agar bisa menceritakan sejarah keluarga dengan Mikael. Mikael berjanji akan mengunjungi Oma. Oma lalu mendudukkan cucunya dan mulai berbicara tentang pembunuhan kakek buyut Mikael.
Namun, itu bukan pertama kalinya Mikael mendengar tentang kisah 65. Neneknya yang lain menceritakan kisah yang sama sekali berbeda. Mikael akhirnya berada di antara dua versi berbeda dari sejarah yang diceritakan oleh dua sisi keluarganya. Meski demikian, Oma bertekad mengklarifikasi bahwa ayahnya –kakek buyut Mikael- bukanlah pengkhianat bangsa seperti yang dicap banyak orang.
Tujuan Impact
Mengubah pemikiran generasi muda untuk mengambil peran serta berpihak kepada penyintas 1965.