Pasangan suami-istri, Untung dan Nesti, menyayangi anak laki-laki mereka yang berusia 6 tahun, Falhan. Mereka merawat Falhan tanpa pamrih, meski keduanya memiliki difabel: Untung yang kehilangan satu lengannya karena kecelakaan dan Nesti dengan Cerebral Palsy yang mengharuskannya menggunakan kursi roda. Sekitar 3 tahun lalu Falhan didiagnosis autisme. Keluarga ini bergantung pada bantuan kesehatan pemerintah untuk terapi Falhan, yang sayangnya hanya dapat digunakan hingga sang anak berusia 6 tahun. Saat ini, mereka harus menanggung sendiri biaya terapi tersebut. Untung dan Nesti berusaha memberikan yang terbaik untuk Falhan dengan harapan anak mereka dapat menjadi pribadi yang mandiri dan diterima di masyarakat di kemudian hari.