Latar Belakang
Cara hidup kuno yang mengagungkan lima gender masih bertahan di Sulawesi, meskipun masyarakat Indonesia semakin mengancam keselamatan kelompok LGBTQ. Laki-laki, perempuan, trans-laki-laki, dan trans-perempuan tergiring oleh gender kelima, yaitu gender-fluid ‘Bissu’. Bissu adalah pemimpin budaya ini selama ratusan tahun sebagai imam besarnya.
Mayoritas orang Bugis kini memeluk Islam dan meninggalkan budaya mereka. Persekusi terhadap masyarakat LGBTQ+ oleh masyarakat agamis konservatiif semakin meningkat di Indonesia, yang semakin mendesak keberadaan mereka, termasuk para Bissu.
Film ini mengikuti jalinan kisah dua Bissu terakhir yang tersisa. Bissu Nisa hidup dalam kemiskinan ekstrem, sering dituduh melakukan penodaan agama dan berdosa karena menjadi 'perempuan' yang belum menikah. Bissu Eka adalah Bissu termuda dan terakhir yang ditahbiskan. Untuk mendapatkan tempat di masyarakat, Bissu Eka berada di bawah tekanan untuk menjadi seorang Muslim yang taat, dan kembali ke jenis kelamin biologisnya: laki-laki. Ia memutuskan untuk menunaikan ibadah haji ke Mekkah untuk membuktikan pertobatannya.
Tujuan Impact
Mengubah perilaku masyarakat Indonesia untuk berhenti melakukan persekusi terhadap masyarakat LGBTQ+.